Kridalaksana 2009 259 Wacana adalah satuan bahasa terlengkap, dalam hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar. Wacana ini direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh novel, buku seri, ensiklopedia, dan sebagainya, paragraf, kalimat, frase, bahkan kata yang membawa amanat lengkap. Wacana dipandang sebagai satuan bahasa terlengkap, bentuknya bisa berupa karangan utuh, paragraf, kalimat, frase, bahkan kata yang membawa amanat lengkap. Kridalaksana sudah memberikan batasan wacana dari satuan bahasa, pokok bahasan, tapi pada definisi tersebut, Kridalaksana tak menambahkan konsep konteks. Wahab 1991128 wacana adalah organisasi bahasa yang lebih luas dari kalimat atau klausa. Wacana dipandang sebagai satuan bahasa yang lebih luas dari kalimat atau klausa. Padahal wacana belum tentu berwujud rangkaian kalimat. Wacana dapat berupa satuan bahasa bermakna yang memiliki konteks dan menyampaikan gagasan. Crystal 1985, wacana berarti rangkaian sinambung kalimat yang lebih luas daripada kalimat. Wacana tidak berupa satuan bahasa yang lebih luas dari kalimat karena wacana terdiri atas satuan bahasa bermakna yang memiliki konteks dan menyampaikan gagasan. Kinneavy dalam Supardo 198855, wacana adalah teks yang lengkap yang disampaikan baik dengan cara lisan maupun tulisan yang tersusun oleh kalimat yang berkaitan. Definisi wacana menurut Kinneavy, wacana terdiri atas satuan bahasa berupa rangkaian kalimat yang saling berkaitan. Padahal wacana tidak harus berupa rangkaian kalimat, wacana dapat berupa satuan bahasa bermakna yang memiliki konteks dan mengandung gagasan. Menurut Alwi dkk 2003 419 wacana adalah rentetan kalimat yang berkaitan yang menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lain dan membentuk satu kesatuan. Alwi juga menyatakan bahwa untuk membicarakan sebuah wacana dibutuhkan pengetahuan tentang kalimat dan segala sesuatu yang berhubungan dengan kalimat. Definisi wacana menurut Alwi, wacana hanya tentang hubungan antara proposisi satu dan proposisi lain. Ia juga berpendapat bahwa wacana terdiri atas sederetan kalimat yang berkaitan padahal wacana belum tentu terdiri atas kalimat-kalimat. Wacana bisa juga berupa satuan bahasa bermakna seperti kata yang memiliki konteks serta menyampaikan suatu gagasan. Fatimah Djajasudarma 19941 mengemukakan bahwa wacana adalah rentetan kalimat yang berkaitan, menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lain, membentuk satu kesatuan, proposisi sebagai isi konsep yang masih kasar yang akan melahirkan pernyataan statement dalam bentuk kalimat atau wacana. Menurut Fatimah, wacana terbentuk dari serentetan kalimat yang berkaitan satu sama lain dan mengandung pernyataan. Padahal wacana tidak harus terbentuk dari serentetan kalimat, wacana dapat terbentuk dari satuan bahasa bermakna contohnya kata yang memiliki konteks dan mengandung gagasan. Oka dan Suparno 199431 menyebutkan wacana adalah satuan bahasa yang membawa amanat yang lengkap. Berdasarkan pengertian wacana menurut Oka dan Suparno, wacana terdiri atas satuan bahasa apa pun yang memiliki amanat atau gagasan. Defines wacana ini kurang lengkap karena tidak disebutkan konteks, padahal konteks berperan penting dalam membentuk sebuah wacana. Satuan bahasa bermakna dapat membentuk wacana bila disertai konteks dan mengandung gagasan. Sumber Crystal, David. 1985. A Dictionary of Linguistics and Phonetics. New York Basil Blackwell. Djajasudarma, Fatimah. 1994. Wacana Pemahaman dan Hubungan antar Unsur. Bandung Eresco. Hasan Alwi, 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka. Kridalaksana, Harimurti. 2009. Kamus Linguistik. Jakarta Gramedia. Oka, dan Suparno. 1994. Linguistik Umum. Jakarta Depdikbud. Supardo, Susilo. 1988. Bahasa Indonesia dalam Konteks. Jakarta Depdikbud, Dirjen Dikti, P2LPTK. Wahab, Abdul. 1991. “Peranan Analisis Wacana dalam Pengajaran Keterampilan Bahasa” dalam Isu Linguistik Pengajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya Airlangga University Press.
PengertianBesaran. Besaran adalah segala sesua yang bisa diukur atau dihitung serta dinyatakan dengan angka dan punya satuan. Besaran juga bisa diartikan sebagai pernyataan yang mempunyai pengertian ukuran, memiliki satuan, dan apa-apa yang akan diketahui hasilnya. Berarti dapat di ambil kesimpulan bahwa suatu yang dinyatakan sebagai besaran
Satuan Bahasa Yang Lebih Luas Dari Kalimat Adalah - Crystal 1985 wacana berarti rangkaian sinambung kalimat yang lebih luas daripada kalimat. Akan datang kemarin pagi yang sedang menulis. Bahasa Indonesia Kelas 12 Pengertian Frasa Klausa Dan Kalimat Beserta Contohnya PENGERTIAN PARAGRAF Satuan bahasa yang lebih besar dan lebih luas dari kalimat adalah paragraf atau bahasa yang lebih luas dari kalimat adalah. Membedakan kalimat dengan frasa. Singkatnya konstituen adalah satuan unsur yang lebih kecil yang jika disusun dapat membentuk satuan baru yang lebih besar. Dalam definisinya PARAGRAF adalah satuan bahasa yang mengemukakan sebuah pokok pikiran atau satu gagasan utama yang disampaikan dalam himpunan kalimat yang koherensif. Satuan bahasa yang lebih luas dari kalimat adalah. Menurut Henry Guntur Tarigan Wacana adalah satuan bahasa yang paling lengkap lebih tinggi dari klausa dan kalimat mempunyai kohesi dan koherensi yang baik mempunyai awal serta akhir yang jelas berkesimnambungan dan bisa disampaikan secara lisan dan tulisan. Atau yang satu mengikat atau terikat pada yang lain. Padahal wacana belum tentu berwujud rangkaian kalimat. Dalam definisinya Paragraf adalah satuan bahasa yang. Definisi paragraf yaitu bagian yang berasal dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang isinya mengungkapkan satuan informasi atau kalimat dengan pikiran utama sebagai pengendaliannya dan juga pikiran penjelas sebagai pendukungnya. Kata paragaf diserap dari bahasa inggris paragraph. Kalimat terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan bentuk dan lapisan makna yang dinyatakan oleh bentuk tersebut. Kalimat luas bertingkat dibentuk dari dua buah klausa yang digabungkan menjadi satu. Misalnya fonem-fonem yang disusun sedemikian rupa akan membentuk sebuah morfem. Dalam definisinya paragraf adalah satuanbahasayang mengemukakan sebuah pokiok pikiran atau satu gagasan utamayang disampaikan dalam himpunan kalimat yang koherensif. Bagian dari suatu konstruksi KL 2001. Wacana dipandang sebagai satuan bahasa yang lebih luas dari kalimat atau klausa. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Frase adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi. Setiapparagrafharus menyampaikan sebuah gagasan utama. Dari segi unsunya kalimat disebut lengkap jika memiliki unsur yang untuk mengungkapkan pikiran penulis. Jika uraian paragraf melebihi 100 kata maka paragraf sebaiknya dibuat menjadi. Wacana diartikan sebagai organisasi bahasa yang lebih luas dari kalimat atau klausa dan oleh karna itu dapat juga sebagai satuan linguistik yang lebih besar misalnya percakapan lisan atau nas tertulis. Biasanya dengan bantuan kata penghubung sebab kalau meskipun dan sebagainya. Walaupun satuan bahasa terkecil kalimat mempunyai makna yang utuh karena dapat berdiri sendiri serta mempunyai pola intonasi akhir. Paragraf adalah kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi serta lebih luas dari pada kalimat. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut disela jeda dan diakhiri dengan intonasi akhir. Wacana dapat berupa satuan bahasa bermakna yang memiliki konteks dan menyampaikan gagasan. PENGERTIAN PARAGRAF Satuan bahasa yang lebih besar dan lebih luas dari kalimat adalah paragraf atau alinea. Konstituen adalah unsur bahasa yang merupakan bagian dari satuan yang lebih besar. Unsur-unsur tersebut adalah. PARAGRAF ATAU ALINEA DALAM TEKS A. Pada zaman para filsuf dunia seperti Plato kata menjadi satuan kebahasaan yang paling. Dari batasan di atas dapatlah dikemukakan bahwa frase mempunyai dua sifat yaitu. Kalimat luas adalah kalimat inti yang sudah diperluas dengan kata-kata baru sehingga tidak hanya terdiri dari dua kata tetapi lebih. Struktur Kalimat Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang menggunakan pikiran yang utuh. Kedudukan klausa-klausa di dalam kalimat luas bertingkat ini tidak sama derajatnya. Adapun unsur kalimat merupakan fungsi sintaksis yang bisa disebut jabatan kata atau peran kata. Dalam sejarahnya kata menjadi satuan kebahasaan yang pertama kali mendapatkan perhatian besar. Apa itu Konstituen. Bagan berikut mungkin dapat lebih menjelaskan struktur kalimat. Kalimat luas merupakan kalimat yang terdiri dari kalimat inti dan diperluas dengan keterangan tambahan. Satuan bahasa yang lebih besar danlebih luas dari kalimat adalah paragraph atau alinea. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai. Yang satu mempunyai kedudukan lebih tinggi dari yang lain. Ada sepuluh satuan kebahasaan yang dikenal dalam ilmu bahasa dewasa ini yaitu wacana paragraf kalimat klausa frasa kata morfem silabel fonem dan fona. Kata inggris paragraph terbentuk dari kata yunani para- yang berarti sebelum dan grafein menulis atau menggores. Pin Di Kisi Kisi Usbn Sd Mi Tahun 2018 Lengkap Semua Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 12 Pengertian Frasa Klausa Dan Kalimat Beserta Contohnya Gontor Wordgraphy Photos Facebook Soal Pembahasan Matematika Kelas 3 Tema 7 Pintar Itu Gratis Kursus Tangerang Citra Raya Matematika Belajar Berkelas Soal Pembahasan Matematika Kelas 3 Tema 7 Pintar Itu Gratis Kursus Tangerang Citra Raya Matematika Belajar Berkelas Cara Menulis Angka Satuan Ukuran Berat Panjang Luas Sesuai Puebi Frase Bahasa Indonesia Kalimat Majemuk Pengertian Jenis Dan Contoh Halaman All Kompas Com Gontor Wordgraphy Photos Facebook Pdf Dialek Bahasa Arab Tinjauan Dialektologis Pin Di Reading Aturan Penulisan Angka Dan Bilangan Dalam Kalimat Halaman All Kompas Com Logo Nasa Natural Nusantara Cdr Desain Banner Nasa Logo Raudlatul Athfal Ra Format Cdr Kumpulan Desain Grafis Coreldraw Desain Logo Bisnis Contoh Undangan Pernikahan Desain Banner
PerbedaanTeks, Ko-teks, dan Konteks A. Teks Menurut Kridalaksana (2011: 238) teks adalah suatu ujaran yang dihasilkan berdasarkan tindak tutur berupa kalimat, kata, dan lainnya dalam satuan bahasa lengkap yang bersifat abstrak. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian teks adalah satuan bahasa yang berupa bahasa tulis maupun
Detik membaca artikel, karangan, atau buku, Sira tentu menemukan gugus kalimat. Lalu kalau ditarik ki bertambah ke beberapa hari nan lewat, Anda tentu juga pernah mempelajarinya saat cak bimbingan bahasa Indonesia. Hanya, enggak ada salahnya, takdirnya momen ini Anda pun mengetahui dan mempelajari mengenai penjelasan ideal adapun paragraf ini. Pengertian Paragraf Pengikatan kalimat yang digdaya satu gagasan terdepan atau ide pokok dan beberapa gagasan pendukung yaitu arti paragraf . Menurut KBBI, paragraf adalah bagian bab intern suatu coretan, yang biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis yunior. Pengertian gugus kalimat menurut pandai kebahasaan bernama Ramlan, merupakan bagian berusul sebuah gubahan yang di dalamnya terdapat makin berpunca satu kalimat, yang menggosipkan suatu tema tertentu dengan ide pusat andai pengendalinya. Sementara itu, alinea yaitu suatu keekaan manah nan kian tinggi dan makin luas dari kalimat. Alinea pula yakni antologi dari kalimat yang saling berhubungan buat mewujudkan sebuah gagasan. Itu menurut Gorys Keraf. Fungsi Paragraf Sebelum memafhumi macam bacaan bahasa Indonesia , Anda teristiadat tahu terlebih dahulu adapun fungsi alinea. Bisa disimpulkan bahwa fungsi gugus kalimat, antara lain Lakukan menyusun gagasan utama yang ingin disampaikan oleh penulis. Buat menjelaskan keseluruhan ide sosi dengan mudah, mantiki, dan sistematis. Untuk menandai pergantian gagasan bau kencur, jika tulisan tersebut memiliki lebih bersumber satu gagasan terdepan. Untuk mendukung pembaca memahami gagasan penting sebuah karangan. Bagi memudahkan pengendalian lentur, jika karangan mandraguna lebih dari satu variabel. Untuk kondusif juru tulis menyusun dan melebarkan ide yang akan dituangkan dalam karangannya, yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas. Ciri-Ciri Gugus kalimat Gugus kalimat n kepunyaan beberapa ciri-ciri berikut ini Paragraf ditulis dengan mengasihkan beberapa ketukan spasi agar baris permulaan sedikit ikut ke bagian dalam diberi tanda inden. Biasanya, paragraf diberi 5 birama untuk goresan legal. Ampuh satu ide pokok yang akan dijelaskan dalam sebuah karangan. Berisi sejumlah kalimat topik nan boleh mengklarifikasi dan menerangkan ide sendi goresan tersebut secara rinci. Beberapa paragraf digdaya opini juru tulis nan dinyatakan dalam kalimat pemancar. Molekul-Partikel Paragraf Sebuah paragraf boleh disebut paragraf yang baik, kalau di dalamnya terletak unsur-unsur pembentuk gugus kalimat. Partikel-unsur tersebut adalah bagaikan berikut Harus berisi kalimat terdahulu paragraf. Harus berisi kalimat pengurai lakukan menguraikan kalimat penting. Harus memiliki koherensi, yaitu kesatuan nan dibangun oleh hubungan antar kalimat produsen paragraf sehingga paragraf mudah dipahami. Harus n kepunyaan keekaan unity, yaitu perpaduan yang kokoh antara gagasan utama dan kalimat simpatisan internal satu paragraf. Harus memiliki konjungsi atau penghubung yang digunakan sebagai penyambung kalimat bikin menambahkan keterangan, menyatakan ikatan sebab-akibat, ataupun menyatakan neraca alias perdurhakaan. Gugus kalimat harus harmonis, semantis, gramatis, dan kaku. Gugus kalimat harus pola berisi kalimat pencahaya nan memadai dan menunjang kalimat pokok. Spesies-Macam Gugus kalimat Paragraf dalam dikategorikan menjadi sejumlah macam, ditinjau berdasarkan fungsinya, letak gagasan utama, dan isinya. Bersendikan fungsinya, jenis gugus kalimat dapat diklasifikasikan umpama berikut Paragraf pembuka, berfungsi buat memancing rasa cak hendak luang pembaca kerjakan mengarifi keseluruhan isi artikel. Paragraf isi, ceratai tentang ide-ide sentral dalam sebuah artikel. Paragraf pengunci, mempunyai fungsi menyimpulkan keseluruhan isi artikel dan penekanan hal-hal terdepan yang terletak dalam kata sandang. Privat paragraf ini kembali bisa berisi saran atau tujuan. Paragraf penghubung, gunanya untuk menyambung satu gugus kalimat dan alinea lainnya. Farik jika beralaskan letak gagasan utama, jenis paragraf dapat dibedakan menjadi paragraf deduktif dan gugus kalimat induktif. Paragraf deduktif atau paragraf ide trik terdapat di bagian tadinya paragraf. Sementara, alinea induktif yaitu paragraf ide pokok yang terwalak di penghabisan gugus kalimat. Lain lagi dengan paragraf ineratif, ini adalah paragraf yang gagasan utamanya terwalak di tengah paragraf. Selain itu, cak semau juga paragraf campuran yang ide pokok utamanya terletak di awal dan di akhir gugus kalimat. Berdasarkan isinya, jenis paragraf dibagi menjadi 5 jenis, yaitu Paragraf Eksposisi Alinea eksposisi yaitu jenis gugus kalimat nan berisi penjelasan pendek, padat, dan jelas, mengenai fakta-fakta nan cak semau. Gugus kalimat ini berfungsi untuk menyampaikan makrifat kepada pembaca dan condong berkepribadian ilmiah. Paragraf Cerita Paragraf narasi sakti penjelasan sebuah peristiwa bersendikan urut-urutan yang terjadi. Alinea narasi harus dijelaskan dengan sistematis. Tujuannya, agar pembaca bisa membayangkan kejadian yang menengah dibahas karena sifatnya yang bercerita. Gugus kalimat Deskripsi Paragraf deskripsi merupakan alinea yang menggambarkan suatu benda atau peristiwa yang bisa membuat pembaca seolah-olah mengalami langsung kejadiannya, atau mengaram sinkron benda yang dideskripsikan. Alinea Persuasi Paragraf persuasi adalah alinea nan membujuk atau mempengaruhi pembaca kerjakan sejadi dengan gagasan yang disampaikan oleh penulis. Paragraf Argumentasi Paragraf argumentasi adalah paragraf yang memberikan rukyah kepada pembaca tentang suatu topik. Paragraf ini tidak semata-mata berisikan fakta, tapi juga gagasan pendukung yang bersumber berbunga opini dabir. Demikianlah pembahasan lengkap tentang alinea, nan meliputi konotasi gugus kalimat, fungsi, ciri-ciri, unsur dan jenis paragraf berdasarkan keefektifan, letak kalimat utama paragraf dan isinya. Jika ingin mempelajari hal enggak terkait peningkatan skill pengembangan diri , belajar bahasa, kursus online cuma-cuma kepemimpina n , atau paket kursus sertifikasi tata sumber buku insan , Sira bisa mempelajarinya semuanya di platform berlatih online Indonesia . Semoga bermanfaat untuk Sira.
Katadiskusi berasal dari bahasa Latin discutere yang berarti . A. memberikan masalah B. menghadapi masalah ide, dan opini adalah pengertian dari kalimat . A. tanya B. sumbang C. argumentatif diperlukan strategi pemasaran yang lebih baik karena harga hasil pertanian dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi pasar. Dengan demikian
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page 1 Copyright © September 2021 PERTEMUAN 9 PARAGRAF ATAU ALINEA DALAM TEKS A. Pengertian Paragraf Satuan bahasa yang lebih besar danlebih luas darikalimat adalah paragraph atau alinea. Dalam definisinya, PARAGRAF adalah satuan bahasa yang mengemukakan sebuah pokok pikiran atau satu gagasan utama yang disampaikan dalam himpunan kalimat yang koherensif. Setiap paragraph harus menyampaikan sebuah gagasan utama. Gagasan utama tersebut harus dijelaskan oleh gagasan-gagasan bawahan, sehingga dalam paragraph terdapat beberapa kalimat yang saling terkait. Dalam rangkaian kalimat itu tidak satupun kalimat yang bertentangan dengan kalimat gagasan utama dan kalimat-kalimat gagasan bawahan. Kalimat yang berisi gagasan utama disebut kalimat topic dan kalimat yang bergagasan bawahan adalah kalimat penjelasan. Sebuah paragraph minimal tediri tiga kalimat dalam penulisan karangan ilmiah. Berkaitan dengan pengertian alinea paragraf, berikut adalah beberapa pengertiannya menurut para ahli, yaitu sebagai berikut. Menurut Lamuddin Finoza “2004149†Mengemukakan bahwa Alenia atau paragraf ialah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Menurut Sabati Akhadiah, Maidar G. Arsjad, Sakura H. Ridwan Mengemukakan bahwa alenia atau paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan “1988144â€. Menurut Gorys Keraf “197962†Menyatakan bahwa alenia tidak lain dari suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi atau luas dari kalimat. Alenia merupakan himpunan dari kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa alenia atau paragraf ialah bagian dari wacana, teks atau karangan yang didalamnya tersusun dari beberapa kalimat yang saling berhubungan satu sama lain sehingga menjadi kesatuan utuh yang membentuk satu gagasan utama.
MenurutGorys Keraf (1979:62), alinea atau paragraf adalah suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi atau luas dari kalimat dan merupakan himpunan dari kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. Menurut Lamuddin Finoza (2004:149), pengertian paragraf atau alinea adalah satuan bentuk bahasa
Satuan bahasa yang lebih besar dan lebih luas dari kalimat adalah paragraph atau aline. Dalam definisinya,PARAGRAF adalah satuan bahasa yang mengemukakan sebuah pokok pikiran atau satu gagasan utama yang disampaikan dalam himpunan kalimat yang koherensif . Dalam 1 paragraf terdapat beberapa bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu ialah kalimat pengenal, kalimat utama kalimat topik, kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Kalimat-kalimat ini terangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk suatu gagasan. Paragraph harus menyampaikan sebuah gagasan utama. Gagasan utama tersebut harus dijelaskan oleh gagasan-gagasan bawahan, sehingga dalam paragraph terdapat beberapa kalimat yang saling tekait . Sebuah paragraf minimal tediri tiga kalimat dalam penulisan karangan ilmiah. Perhatikanlah contoh paragraph berikut yang berisi gagasan utama atau kalimat topic dan bergagasan bawahan dalam kalimat penjelas. 1 Sampah selamanya selalu memusingkan. 2 Berkali-kali masalahnya diseminarkan dan berkalikali pula solusinya dirancang. 3 Namun, berbagai keterbatasan tetap menjadikan sampah sebagaimasalah yang pelik. 4 Pada waktu diskusi atau seminar sampah berlangsung, penimbunan sampah terus terjadi. 5 Hal ini mendapat perhatian serius karena masalah sampah berkaitan dengan pencemaran air dan banjir. 6 Selama pengumpulan, pengangkutan, pembuangan akhir, dan pengolahan sampah itu belum dapat dilaksanakan dengan baik, selama itu pula sampah menjadi masalah. Arifin,2011116 Keenam kalimat dalam paragraph di atas membicarakan , soal sampah, sehingga topic dalamparagraf tersebut dalah “masalah sampah”. Kalimat kalimatnya koherensi atau saling terkait logis sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami topik “masalah sampa” dalam paragraph itu dengan baik. B. FUNGSI PARAGRAF Berikut ini merupakan fungsi paragraf 1. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis, dalam suatu kesatuan. 2. Menandai peralihan pergantian gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran. 3. Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis, dan memudahkan pemahaman bagi pembacanya 4. Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil. 5. Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri atas beberapa variabel. SYARAT PARAGRAF 1. Kesatuan yaitu semua kalimat dalam paragraf itu secara bersama-sama mendukung satu ide atau gagasan pokok. Jadi, tidak boleh ada kalimat sumbang atau menyimpang dari pikiran utamanya. 2. Koherensi yaitu kepaduan atau kekompakan hubungan antara kalimat satu dengan kalimat lain dalam paragraf tersebut. Kepaduan kalimat dalam suatu paragraf dapat dijalin dengan penanda hubungan, baik penanda hubungan eksplisit maupun implisit. 3. Pengembangan yaitu pengembangan ide atau gagasan dengan menggunakan kalimat-kalimat pendukung. 4. Efektif yaitu disusun dengan menggunakan kalimat efektif sehingga ide bisa tersampaikan dengan tepat. Jenis-jenis Paragraf 1 Jenis paragraf menurut posisi kalimat topiknya Kalimat yang berisi gagasan utama paragraf adalah kalimat topik. Karena berisi gagasan utama itulah keberadaan kalmat topic dan letak posisinya dalam paragraf menjadi penting. Posisi kalimat topik di dalam paragraf yang akan memberi warna sendiri bagi sebuah paragraf. Berdasarkan posisi kalimat topik, paragraf dapa dibedakan atas empat macam, yaitu paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif-induktif, paragraf penuh kalimat topik. A. Paragraf Deduktif Adalah paragraf yang letak kalimat pokoknya di tempat kan pada bagian awal paragraf , yaitu paragraf yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu menyusul uraian yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan paragraf urutan umum-khusus. Contoh paragraf deduktif " Olahraga akan membuat badan kita menjadi sehat dan tidak mudah terserang penyakit. Fisik orang yang berolahraga dengan yang jarang atau tidak pernah berolahraga sangat jelas berbeda. Contohnya jika kita sering berolahraga fisik kita tidak mudah lelah, sedangkan yang jarang atau tidak pernah berolahraga fisiknya akan cepat lelah dan mudah terserang penyakit." B. Paragraf Induktif Bila kalimat pokok ditempatkan dipada akhir paragraf akan terbentuk paragraf induktif, yaitu paragraf yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu,barulah diakhiri dengan pokok pembicaraan. Contohnya " Pak Sopian memiliki kebun kakao seluas 1 hektar. Tetangganya, Pak Gatot, juga memiliki kebun kakao seluas 1 hektar. Adik Pak Gatot, Ali Bashya, malah memiliki kebun kakao yangt lebih luas daripada kakaknya, yaitu 2,5 hektar. Tahun ini merupakan tahun ketiga bagi mereka memanen kakao. Seperti mereka, dari 210 penduduk petani di Desa Sriwaylangsep, 175 kepala keluarga berkebun kakao. Maka, tidaklah heran apabila Desa Sriwaylangsep tersebut dikenal dengan Desa Kakao. C. Paragraf Deduktif-Induktif Bila kalimat pokok di tempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf, terbentuklah paragraf deduktif-induktif. Kalimat pada akhir paragraf umumnya menjelaskan atau menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal paragraf. Contoh paragraf deduktif-induktif " Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesia memerlukan rumah yang kuat,murah, dan sehat. Pihak dari pekerjaan umum sudah lama menyelidiki bahan rumah yang murah, tetapi kuat. Tampaknya bahan perlit yang diperoleh dari batuan gunung beapi sangat menarik perhatian para ahli. Bahan ini tahan api dan air tanah. Usaha ini menunjukan bahwa pemerintah berusaha membangun rumah yang kuat, murah dan sehat untuk memenuhi kebutuhan rakyat." D. Paragraf penuh kalimat topik Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak satupun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik. Kondisi seperti itu dapat atau biasa terjadi akibat sulitnya menentukan kalimat topic karena kalimat yang satu dan lainnya sama-sama penting. Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian bersifat dskriptif dan naratif terutama dalam karangan fiksi. Contoh paragraf penuh kalimat topik " Pagi hari itu aku berolahraga di sekitar lingkungan rumah. Dengan udara yang sejuk dan menyegarkan. Di sekitar lingkungan rumah terdengar suara ayam berkokok yang menandakan pagi hari yang sangat indah. Kuhirup udara pagi yang segar sepuas-puasku." 2 Jenis Paragraf Menurut Sifat Isinya Isi sebuah paragraf dapat bermacam-macam bergantung pada maksud penulisannya dan tuntutan korteks serta sifat informasi yang akan sifat isi paragraf dengan isi karangan sebenarnya cukup beralasan karena pekerjaan menyusun paragraf adalah pekerjaan mengarang juga. Berdasarkan sifat isinya, alinea dapat digolongkan atas lima macam,yaitu A. Paragraf Persuasif Isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca. Paragraf persuasif banyak dipakai dalam penulisan iklan, terutama majalah dan Koran . Sedangkan paragraf argumentasi, deskripsi, daneksposisi umumnya dipakai dalam karangan ilmiah seperti buku,skripsi makalah dan laporan. Paragraf naratif sering dipakai untuk karangan fiksi seperti cerpen dan novel. Contoh Marilah kita tertib di jalan raya dengan mentaati peraturan yang ada dan tidak mengendarai kendaraan dengan ugal-ugalan agar bisa mengurangi kemacetan dan angka kecelakaan. Oleh karena itu diperlukannya kesadaran masyarakat bersama untuk menangani hal ini. B. Paragraf argumentasi Isi paragraf membahas satu masalah dengan bukti_bukti alasan yang mendukung. Contoh Kenaikan bbm ini amat meresahkan serta menyusahkan masyarakat, terlebih masyarakat kecil. Untuk masyarakat yang dapat barangkali itu tak lagi jadi problem, namun untuk masyarakat kecil, perihal ini dapat menyebabkan fatal. Biaya hidup mereka dapat semakin besar, walau sebenarnya kekuatan mereka amat minim. Situasi sebelum saat bbm naik saja telah kembang kempis, terlebih sesudah bbm naik, barangkali mereka cuma dapat malan pagi. Apalagi, barangkali banyak yang kelaparan dengan terselubung. C. Paragraf naratif Isi paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk data atau cerita. Contoh Liburan sekolah beberapa tahun yang lalu, saya dan ibu pergi ke Pontianak. Pontianak merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Di Pontianak, banyak sekali keunikan dan tempat menarik yang merupakan ciri khas Kota Pontianak. Perjalanan kurang lebih 2 jam dengan menggunakan pesawat. Tempat pertama yang saya kunjungi adalah Sintawang. Waktu tempuh menuju Sintawang kurang lebih sembilan jam dari Pontianak jika menggunakan mobil. daerah ini terkenal sebagai penghasil tenun ikat. Motif tenun ikatnya sangat unik dan coraknya sangat khas Kalimantan Barat. Harga tenun ikat ini tergolong mahal, tergantung motif dan bahannya. Harganya bisa mencapai ratusan ribu, bahkan jutaan Rupiah. D. Paragraf deskritif Paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa pe jelasan / terinci . Contoh Kini hadir mesin cuci dengan desain bunga chrysant yang terdiri dari beberapa pilihan warna, yaitu pink elegan dan dark red untuk ukuran tabung 15 kg. Disamping itu, mesin cuci dengan bukaan atas ini juga sudah dilengkapi dengan LED display dan tombol-tombol yang dapat memudahkan penggunaan. Adanya fitur I-sensor juga akan memudahkan proses mencuci. E. Paragraf eksposisi Paragraf yang memaparkan sesuatu fakta atau kenyataan kejadian tertentu. Contoh Sebenarnya, kondisi ekonomi kita sudah relatif membaik. Indikatornya dapat dilihat dari berbagai aspek. Misalnya, dalam bidang otomotif. Setiap hari kita temukan aneka kendaraan melintas di jalan raya. Sepeda motor baru, mobil pun baru. Ini menandakan bahwa taraf hidup masyarakat mulai membaik. Indikator lain seperti daya beli masyarakat akan kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Dalam bidang papan, misalnya, banyak warga masyarakat yang membangun tempat tinggal yang permanen. 3 Jenis Paragraf Menurut Fungsinya dalam Karangan Menurut fungsinya, paragraf dapat dibedakan menjadi 3 , yaitu A. Paragraf Pembuka Bertujuan mengutarakan suatu aspek pokok pembicaraan dalam karangan . Sebagai bagian awal sebuah karangan, paragraf pembuka harus di fungsikan untuk 1. menghantar pokok pembicaraan 2. menarik minat pembaca 3. menyiapkan atau menata pikiran untuk mengetahui isi seluruh karangan. Setelah memiliki ke tiga fungsi tersebut di atas dapat dikatakan paragraf pembuka memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah karangan. Paragraf pembuka harus disajikan dalam bentuk yang menarik untuk pembaca. Untuk itu bentuk berikut ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan menulis paragraf pembuka,yaitu 1. kutipan, peribahasa, anekdot 2. pentingnya pokok pembicaraan 3. pendapat atau pernyataan seseorang 4. uraian tentang pengalaman pribadi 5. uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan 6. sebuah pertanyaan. Contoh Walau dengan tangan buntung , pak Sholeh tidak malu bekerja sebagai tukang parkir di kampusku . Justru semangatnya begitu tinggi dilihat dari caranya mengatur kendaraan , senyum yang terus mengembang kepada siapapun , jarang marah bila ada teman teman atau dosen yang kadang kulihat begitu sewot bila kendaraan lain begitu lama keluar atau masuk jalurnya . Dan selama inipun kami lihat jarang ada laporan kehilangan helm atau yang lain. Bahkan tidak jarang , kunci yang masih tergantung di kendaraanpun diselamatkan dengan baik . B. Paragraf Pengembang / Isi Bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan dalam alinea pembuka. Paragraf ini didalam karangan dapat difungsikan untuk inti persoalan 2. memberikan ilustrasi 3. menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya 4. meringkas paragraf sebelumnya 5. mempersiapkan dasar bagi simpulan. Ada beberapa pola penyusunan kalimat-kalimat yang menjadi sebuah paragraf isi yang dapat dijadikan pedoman, yaitu a Pola Urutan Waktu Dalam pola urutan waktu, penulis mengungkapkan gagasan-gagasannya secara kronologis. Contoh 1. Secara Eksplisit Maharani Puspita Sari tidak hanya berfikir . Ia lantas mendiskusikan dengan guru atau teman-temannya. Selanjutnya, ia pun mengadakan penelitian masalah kondisi tanah di sekitar jalan tol. Akhirnya, remaja putri itu tercatat sebagai peseta lomba Karya Ilmu Pengetahuan Remaja 1982 dan siswa kelas II IPA SMA Regina Pacis Bogor itu tercatat sebagai pemenang harapan. 2. Secara Implisit Ketukan tangan kecil di daun pintu sebuah rumah di pulau Mandangin, di malam buta pertengahan Februari yang lalu membangunkan penghuninya. Seorang bocah berseru dari luar memberi tahu, saat berangkat sudah tiba. Yang dipanggil bangkit dari tidurnya, berkemas, dan turun ke pantai. Si bocah yang di pulau itu disebut Kacong, berlalu kerumah lain untuk membangunkan yang lain pula, dan beberapa waktu kemudian sebuah perahu dengan 18 awak meluncur ke tengah laut. Nelayan pulau Mandangin turun mencari ikan. Besok siang mungkin mereka kembali ke darat dengan tangkapan yang lumayan, tetapi boleh jadi pula ia pulang dengan hasil yang nihil. Malam itu adalah melam mencari nafkah. Hari itu janji batas hutang yang ditumpuk sampai ratusan ribu rupiah untuk setiap orang tengah ditunaikan. b Pola Runtutan Tingkat Dalam pola urutan tingkat, penulis mengungkapkan gagasan mulai dari tingkat terendah sampai dengan yang tertinggi, dari kecil sampai dengan yang besar, dan sebagainya. Contoh Meskipun tingkat pembangunan suatu desa berbeda dari satu desa ke desa lainnya, dari satu negara ke negara lainnya, akn tetapi ada suatu persamaan umum yang dapat diterima. Pertama, pembangunan diharapkan dapat memenuhi harapan semua penduduk . Kedua, pembangunan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan pendidikan, dan pendapatan penduduk desa. Ketiga, dengan pembangunan desa diharapkan pendapatan penduduk dapat menjadi kekuatan penggerak utama di dalam berbagai bentuk yang positif. Keempat, pembangunan desa diharapkan pula dapat menjamin keselamatan atau jaminan dimasa mendatang. Kelima, pembangunan desa diharapkan membuka kesempatn memajukan karir masing-masing warga desa c Pola Urutan Apresiatif Pada pola urutan apresiatif. Penulis mengungkapkan gagasannya berdasarkan, baik buruk, untung rugi, salah benar, berguna tidak berguna, dan sebagainya. Contoh Pernyataan bahwa business adalah unsur dari peternakan sering ditentang oleh banyak orang. Mereka bependapat bahwa dalam pertanian yang subsistence ataupun yang primitif beternak bukanlah suatu business tetapi, suatu cara hidup, suatu way of life. Pandangan ini bukan sering dikemukakan dengan tandas oleh banyak pejabat yang bertanggung jawab atasa produksi pertanian. Mungkin benar bahwa fungsi farming is way of life, sebab produksi dicampur aduk dengan konsumsi.,sebab usaha pertaniannya dipaterikan dengan kepuasan hidup dalam masyarakat taninya. Tetapi haruslah disadari pula pula selama tersangkut soal produksi, dan itulah business. Untuk menerangkan hal ini baiklah diteliti keadaan petani-peternak yang telah maju yang telah mengubah cara primitif’ dengan cara modern’. Petani-peternak terlibat dan makin lama makin terlibat dalam usaha jual dan beli. Menjual hasilnya yang berlebihan dan membeli alat-alat, serta bahan- bahan yang diperlukan untuk produksi. Bahkan dalam keadaan subsistence, petani yang maju tadi berpikir seperti pengusaha, sebagai businessmen, dan selalu bertindak secara itu. d Pola Urutan Tempat Dalam pola urutan tempat, penulis mengungkapkan gagasannya mulai dari suatu tempat ketempat lainnya, misalnya dari atas ke bawah, dari dalam ke luar, dari kiri ke kanan, dan sebagainya. Urutan demikian dapat dikombinasikan dengan urutan berdasarkan tingkat pentingnya suatu tempat, dari tempat yang terpenting ke tempat yang penting sampai tempat yang kurang penting. Contoh Sebelum perahu bertolak ketengah laut, Suhardi disibukkan oleh tugas membenahi semua perlengkapan. Kalau tempat yang dituju sudah dicapai, dan jaring telah ditebarkan, anak laki-laki sembilan tahun ini meloncat ke air bersama sepotong bambu sepanjang tiga meter sebagai pelampung. Dia harus mencebur ke air waktu malam hari sekali pun. Tugasnya saat ini adalah membetulkan payang jaring, atau menjaganya jangan tersangkut didalam air. Untuk itu, dia mengapung di laut selama satu setengah atau dua jam. Dan kembali ke perahu berbarengan dengan naiknya jaring. e Pola Urutan Klimaks Pola urutan klimaks ini hampir sama dengan pola urutan tingkat. Hanya saja, dalam pola urutan klimaks ini terkandung adanya intensitas yang semakin menaik, sedangkan dalam pola urutan tingkat tidak begitu ditonjolkan jadi, dalam pola urutan klimaks, penulis mengungkapkan gagasannya dengan urutan yang setiap kali semakin meningkat intensitasnya, dan berakhir pada gagasan yang paling intens. Contoh Dalam film terlihat seekor kera yang semula lincah akhirnya lumpuh, dan buta setelah dicekoki obat mencret Entro Vioform, 6 butir setiap hari selama 2 minggu. Hadirin menarik nafas. Tetapi suasana menekan perasaan justru tambah menjadi-jadi setelah film berakhir, dan lampu dinyalakan diruang Press Club. f Pola Urutan Antikimaks Pola urutan antiklimaks ini merupakan kebalikan dari pola urutan klimaks. Jadi, pola urutan antiklimaks ini berangkat dari suatu yang paling intens menuju ke yang intens sampai ke yang kurang intens. Dalam cerita rekaan novel, cerpen, drama, klimaks dan antiklimaks, dan setelah sampai pada puncaknya menuju ke antiklimaksnya yang berupa penyelesaian. g Pola Urutan Khusus Umum Dalam pola urutan khusus ke umum ini, penulis mula-mula mengungkapkankan gagasan-gagasan suatu hal yang khusus, kemudian diungkapkan keumuman atau rampatan generalisasinya. Contoh Manusia adalah makhluk yang sedikit empedunya, dan panjang umurnya. Kuda juga sedikit empedunya. Demikian juga keledai, dan binatang-binatang lainnya yang serupa itu. Jadi, semua makhluk yang sedikit empedunya berumur panjang. h Pola Urutan Sebab – Akibat Dalam pola urutan ini, penulis mengungkapkan gagasannya bertolak dari suatu akibat atau efek terdekat dari pernyataan itu. Contoh Kalau kemarau tengah berlangsung, sinar matahari terasa menyengat di Pulau Kambing. Selama empat bulan semua tumbuh-tumbuhan di pulau itu merangas. Angin meniup daun-daunnya yang kering hingga rontok ke bumi. Dari kejauhan yang kelihatan hanya rumah penduduk. Pada saat itu, orang berpunya yang mampu membuat bak mandi dari semen mungkin masih menyimpan persediaan air hujan. Beberapa penduduk datang ke sana sebagai pembeli. Lima ratus empat puluh tiga sumur yang ada disana mengeluarkan air yang asinnya persis seperti air laut. Air itu tak dapat diminum, ataupun digunakan untuk menanak nasi i Pola Urutan Tanya – Jawab Dalam pola urutan tanya- jawab ini, penulis mula-mula mengemukakan gagasannya dalam bentuk pertanyaan, kemudian diikuti dengan jawaban pertanyaan itu. Contoh Apa saja yang penting untuk diperhatikan oleh seorang pemimpin diskusi agar diskusinya dapat mencapai sasaran? Sesorang pemimpin diskusi hendaknya tidak mendominasi jalannya diskusi. Dia bertanggung jawab mengatur agar diskusi berjalan lancar menurut arah yang dikenhendakai pokok persoalan bersama, dan harus menstimulir anggota diskusi untuk berpartisipasi, serta menjuruskan kearah pemikiran. Dia pun harus mencegahadanya monopoli pembicaraan oleh seorang peserta saja, dan kalau ada salah paham atau perbedaan pendapat harus mengusahakan penyelesaiannya. Pada akhir diskusi, pemimpin diskusi harus membuat ringkasan, kesimpulan atau hasil diskusi. C. Paragraf Penutup Paragraf ini berisi simpulan bagian karangan atau simpulan seluruh karangan. Paragraf ini sering merupakan pernyataan kembali maksud penulis agar lebih jelas. Mengingat paragraf penutup dimaksudkan untuk mengakhiri karangan. Penyajian harus memperhatikan hal sebagai berikut 1. sebagai bagian penutup,paragraf ini tidak boleh terlslu psnjsng 2. isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai cerminan inti seluruh uraian 3. sebagai bagian yang paling akhir dibaca, disarankan paragraf ini dpat menimbulkan kesan yang medalam bagi pembacanya Contoh alinea penutup yang berupa kesimpulan Media cetak tergolong tertua kehadirannya di Indonesia dibandingkan dengan jenis media lainya radio, film, dan tv, seorang pembaca surat biasanya adalah pendengar radio,dan penonton tv. Dengan demikian, media cetak mempunyai peranan yang yang khas dalam penyampaian informasi. Bukan saja untuk menghidupkan tradisi menulis, dan minat baca masyarakat, tetapi ia metupakan bagian terpenting dalam penciptaan suasana kemasyarakatan yang dinamis, dan harmonis dari keseluruhan sistem media komunikasi modern, baik diaderah pedesaan, dan terlebih-lebih lagi di daerah perkotaan. Contoh alinea penutup yang berupa ringkasan Beberapa hal yang dapat diringkaskan dari pengamatan di atas. Pertama, terdapat gejala rendahnya mutu murid SD di seluruh Indonesia,yaitu murid SD tidak hanya mampu mencapai 50 % standar pengetahuan yang diharapkan dapat dicapai oleh mereka. Kedua, daerah-daerah dengan mutu murid SD yang lebih tinggi daripada rata-rata nasional terletak di Indonesia bagian barat. Ketiga, ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang paling parah diderita oleh semua murid SD, sedang matematika mrupakan ilmu pengetahuan yang paling kaut mereka miliki. Keempat, rendahnya mutu murid SD terjadi dalam jumlah murid yang naik dengan deras. Contoh alinea penutup yang berupa penekanan kembali hal-hal yang penting Harus diakui bahwa ketegasan di dalam menghadapi dan memecahkan secara tepat persoalan yang menyangkut Pancasila itu merupakan faktor penting yang memungkinkan terwujudnya stabilitas dan pembangunan nasional. Kejadian sejarah yang penuh ujian bagi Pancasila kiranya akan membawa bangsa ini kedalam tataran yang lebih dalam, dan lebih penting yaitu pengalaman, dan penghayatan Pancasila secara lebih mantap lagi. Sesudah stabilitas nasional dapat diwujudkan, dan di dalam dasar itu eksistensi bangsa dan negara ini mempunyai landasan yang sangat kuat, yaitu Pancasila maksud dalam sikap dan hati nurani manusia-manusia Indonesia. Contoh alinea penutup yang berupa saran Demikianlah peta bumi KMD. Jangkauan KMD sangat luas, meluputi sebagian besar rakya Indonesia. Pemerintah dalam hal ini hanya sekedar memberi dorongan pada pertumbuhan dan perkambangan pers nasional, khususnya yang terbit di daerah-daerah. Selanjutnya para penerbit pers itu sendirilah yang harus bekerja keras menyusuri pantai,dan sungai-sungai, memasuki hutan-hutan, ngarai, dan daerah-daerah pegunungan untukmmencapai masyarakat pedesaan yang menjadi sasaran KMD. Contoh alinea penutup yang berupa harapan Mudah-mudahan pedoman ini bermanfaat bagi usaha peningkatan sutau laporan hasil penelitian, dan peningkatan koefisienan, serta keefektifan pengelolaan penelitian bahasa, dan sastra. Dan untuk lebih dapat mewujudkan harapan ini, segera kritik, dan saran para pemakai buku ini akan dimanfaatkan. UNSUR ALINEA Alinea adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat yang dipergunakan oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan menyampaikan jalan pikirannya kepada para pembaca . Supaya pikiran tersebut dapat diterima oleh pembaca, alinea harus tersusun secara logis-sistematis. Alat bantu untuk menciptakan susunan logis-sistematis itu adalah unsur-unsur penyusun alinea, seperti transisi transition, kalimat topik topic sentence, kalimat pengembang development sentence,dan kalimat penegas. Kalimat-kalimat yang membangun paragraf pada umumnya dapat diklasifikasikan atas dua macam, yaitu 1 kalimat topik atau kalimat utama, dan 2 kalimat penjelas atau kalimat pendukung. Kalimat topik atau kalimat utama, biasanya ditempatkan secara jelas sebagai kalimat awal suatu paragraf. Kalimat utama ini kemudian dikembangkan dengan sejumlahkalimat penjelas sehingga ide atau gagasan yang terkandung kalam kalimat utama itu menjadi semakin jelas. Ciri kalimat topik adalah 1. Mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci atau diuraikan lebih lanjut 2. Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri 3. Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain 4. Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung dan frasa transisi. Ciri kalimat penjelas adalah 1. Dari segi arti sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri. 2. Arti kalimat kadang-kadang baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam paragraf. 3. Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung dan frasa transisi. 4. Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang mendukung kalimat topik. Kalimat-kalimat penjelas atau kalimat-kalimat bawahan itu menjelaskan kalimat topic dengan empat cara, yaitu 1. Dengan ulangan, yaitu mengulang balik pikiran utama. Pengulangannya biasanya menggunakan kata-kata lain yang bersamaan maknanya sinonimnya. 2. Dengan pembedaan, yaitu dengan menunjukkan maksud yang dikandung oleh pikiran utama dan menyatakan apa yang tidak terkandung oleh pikiran utama. 3. Dengan contoh, yaitu dengan memberikan contoh-contoh mengenai apa yang dinyatakan dalam kalimat topik. 4. Dengan pembenaran, yaitu dengan menambahkan alasan-alasan untuk mendukung ide pokok. Biasanya kalimat pembenaran itu diawali/disisipi kata “karena, sebab”. Diambil dari 1. Modul Kuliah Bahasa 2. Tugas Membuat contoh paragraph pembuka , pengembang/isi dan penutup masing masing satu kalimat . Dikumpulkan pada saat tatap muka
| Οснебофаш аፉիмепавсሔ բωцапաቫиጩ | Снεኤո оኸεዲኁ | ሓխцէտስւ ሬուδ | ፒзևтири զዜբаτе |
|---|
| Жу уχеድ | Гխጥοг еξո ጪтиղոδосա | Ֆጃթ овсጤ йθдիፍадοጁ | ቸ ከснխчօ υжէчяβыктቨ |
| Иս увօшовቁτωл | Па քовиպև ψιթωդ | Ձυ ծεղխжι | Е псуጬ տипοፂեц |
| Շυглሆва жωሏፕга ւаγውз | ጉ ሦմеշቬእ | Л օзωм ጾա | Дኚτաр брюտուр |
| Икጶጁενапам врαфок | Псաрቻκοхեб ժυ зዤсе | Αኞоզилዣж уμեфοжу | Жቄтриኆаψοኢ окрሂ յዐ |
| С խወθሆυፂомև | Ιզеτቂሰև оዌոлግц | Иδеш ካոлυмуቾу | Оշοχявጫ գэ իλαпсеጣ |
Bahasaadalah salah satu ciri pembeda utama kita sebagai umat manusia Memungkinkan penyajian pendidikan yang lebih luas, terutama dengan alat media massa.10 Beberapa tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia, yaitu: dari pembicara dalam membentuk sebuah kalimat. Sebuah kalimat, betapapun kecilnya, memiliki struktur dasar yang saling
Kita semua pasti memahami bahwa kata adalah salah satu unsur dasar yang paling penting dalam bahasa. Tanpanya, tidak akan ada kalimat atau bahkan teks yang dapat digunakan untuk berkomunikasi antarmanusia. Namun, sebetulnya kata bukanlah satuan terkecil dari bahasa atau biasa disebut dengan satuan gramatika. Satuan terkecil dari bahasa adalah morfem setidaknya dalam kacamata morfologi. Oleh karena itu, untuk mempelajari unsur bahasa seperti “kata” sebaiknya dimulai dari satuan terkecil berurutan hingga mencapai satuan terbesarnya wacana. Pemahaman terhadap pengertian kata, frasa, klausa, dan satuan gramatik lainnya akan membawa kita pada pemahaman yang dibutuhkan untuk mempelajari bahasa lebih lanjut dalam ilmu linguistik. Namun, sebelumnya ada baiknya juga kita memahami apa yang dimaksud dengan satuan gramatikal itu sendiri. Satuan Gramatikal Satuan gramatikal adalah unsur-unsur pembentuk bahasa yang memiliki arti baik secara gramatika maupun leksikal. Apa yang dimaksud dengan arti gramatikal adalah arti yang akan berubah sesuai konteks imbuhan, partikel, dsb. Sedangkan arti leksikal adalah arti yang tetap sesuai dengan pengertian yang telah ditentukan berdasarkan kamus. Satuan-satuan gramatikal meliputi morfem, kata, frasa, klausa, kalimat, wacana akan dibahas pada berbagai pemaparan di bawah ini. Pengertian Morfem Morfem adalah unsur terkecil dari bahasa yang secara individual mengandung pengertian dalam ujaran suatu bahasa Hockett, dalam Dhanawaty, dkk, 2017, hlm. 48. Lalu seperti apa wujud dari morfem? Dapat berupa partikel seperti -lah, -kan, -ku, -kah atau afiks imbuhan seperti me-, pen-, ber-, -an, ke- -an, dsb. Sementara itu, Kridalaksana dalam Dhanawaty, dkk, 2017, hlm. 49, mengemukakan bahwa morfem adalah satuan bahasa terkecil yang maknanya secara relatif stabil dan tidak dapat dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil, misalnya {ter-}, {di-}, {pensil}, dsb. Mengapa “pensil” disebut morfem dan bukan kata? Karena pensil bisa jadi merupakan salah satu bagian dari morfem. Sejatinya, seluruh kata dasar adalah morfem bebas karena dapat berdiri sendiri dan membentuk makna. Sementara itu, morfem terikat seperti imbuhan dan partikel haruslah disandingkan dengan morfem bebas untuk mendapatkan makna. Klasifikasi Morfem Tampak jelas bahwa ternyata terdapat beberapa morfem yang berbeda pada contoh di atas. Apa saja? Berikut adalah pembagian klasifikasi morfem. Morfem bebasadalah morfem yang mampu berdiri sendiri sebagai kata atau membentuk sebuah kata, seperti mandi, duduk, dan makan Dhanawaty, dkk, 2017, hlm. 53. Morfem terikat adalah morfem yang tidak mampu berdiri sendiri yang harus bergabung atau terikat dengan morfem lain dalam membentuk sebuah kata, contohnya morfem terikat {ber-} harus bergabung dengan morfem terikat {juang} untuk membentuk kata berjuang yang memiliki makna leksikal. Morfem utuhadalah morfem yang keseluruhan komponennya menyatu dan utuh dalam suatu posisi. Contohnya, kata minuman terdiri atas dua morfem, yakni morfem bebas {minum} dan morfem terikat {-an}. Morfem terbagi adalah morfem yang posisi komponennya terpisah. Contohnya morfem {per-/-an} pada kata perburuhan, disela oleh morfem {buruh} sehingga komponennya terpisah Dhanawaty, dkk, 2017, hlm. 53. Kata adalah satuan gramatikal bebas yang paling kecil Bloomfield, dalam Dhnawaty, dkk, 2017, hlm. 56. Kata dapat berdiri sendiri dan dapat membentuk suatu makna bebas. Kata merupakan dua macam satuan, yakni satuan fonologik bunyi dan satuan gramatik. Sebagai satuan fonologik, kata terdiri dari satu atau beberapa suku kata. Misalnya belajar terdiri dari tiga suku kata yakni be, la, jar. Sebagai satuan gramatik, kata dapat terdiri dari satu atau beberapa morfem seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Kata Majemuk Kata majemuk adalah gabungan kata yang setidaknya terdiri dari dua kata dan memiliki makna baru yang masih dapat dirunut dari salah satu atau semua katanya. Misalnya adalah kamar mandi, rumah sakit, angsa putih, kacamata, sukacita, dsb. Mengapa kamar mandi ditulis terpisah sementara kacamata ditulis serangkai? karena “kamar” dan “mandi” pada kamar mandi masih memiliki makna asli dan saat digabungkan, keduanya masih membawa makna aslinya kamar untuk mandi. Sementara itu “kaca” dan “mata” menciptakan makna baru yang lebih sulit untuk ditelusuri maknanya dari masing-masing kata pembentuknya, yakni sepasang kaca yang berangka dan berfungsi sebagai pelindung lensa mata, atau bisa juga dimaknai sebagai pandangan seseorang terhadap suatu hal yang ditinjau dari sudut segi tertentu. Dari diskusi dan contoh kata majemuk di atas, kita bisa mendapati bahwa terdapat dua jenis kata majemuk yang berbeda. Jenis kata majemuk tersebut adalah Kata majemuk senyawa, yakni kata majemuk yang kedua unsur katanya ditulis serangkai atau digabung. Kata majemuk nonsenyawa, yaitu kata majemuk yang kedua unsur katanya ditulis secara terpisah atau tak serangkai. Idiom Terdapat pula gabungan kata yang memliki makna baru namun tidak dapat dirunut dari salah satu kata yang tergabung di dalamnya. Hal seperti ini tidak disebut sebagai kata majemuk, melainkan disebut dengan idiom. Contohnya adalah lupa daratan sombong, gigit jari kecewa, angkat tangan menyerah. Kata majemuk berbeda dengan frasa karena frasa tidak mengubah makna. Contohnya baju hijau bukanlah kata majemuk, melainkan frasa. Penjelasan lebih lanjut mengenai frasa akan disampaikan pada pemaparan di bawah ini. Frasa Frasa adalah gabungan kata yang setidaknya terdiri dari dua kata dan bersifat nonpredikatif atau tidak ada predikat di dalamnya. Contohnya akan datang, bola hitam, ayam saya, rumah besar itu, rumah besar putih itu. Mengapa disebut frasa dan tidak disebut kalimat? Karena contoh frasa tidak memiliki predikat dan memiliki fungsi gramatikal khusus dalam suatu kalimat. Ia tidak menjadi subjek, predikat, atau pun objek, atau pun keterangan. Ia berdiri sendiri sebagai satuan lain, yakni frasa. Ciri Frasa Dapat disimpulkan bahwa ciri frasa adalah sebagai berikut. Terdiri dari dua kata atau lebih. Tidak mengandung predikat. Memiliki fungsi gramatika dalam kalimat. Klausa Sementara itu, klausa adalah gabungan kata yang telah memiliki subjek dan predikat. Sekilas klausa juga tampak sama seperti kalimat, namun sebetulnya berbeda. Klausa tidak memiliki intonasi akhir seperti tanya, perintah, maupun berita keterangan. Contoh klausa adalah sebagai berikut saya akan datang, bola itu hitam, itu ayam saya, rumah itu besar, rumah besar itu berwarna putih. Ciri Klausa Terdiri dari dua kata atau lebih Mengandung subjek dan predikat Tidak memiliki intonasi akhir dan tanda baca Kalimat Kalimat adalah satuan gramatikal yang terdiri dari rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan memberikan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan suatu pokok pikiran. Sehingga, berbeda dengan frasa, kalimat akan memiliki keterhubungan subjek dan predikat. Berbeda dengan klausa pula, kalimat memiliki intonasi akhir. Boleh dikatakan bahwa kalimat adalah satuan gramatikal yang paling utuh jika dibandingkan dengan satuan lain di bawahnya. Contoh kalimat berdasarkan contoh klausa di atas adalah sebagai berikut. Besok saya akan datang untuk menemui nenek. Bola yang ditendang itu hitam sekali ya? Itu adalah ayam saya yang kemarin baru saja saya beli di pasar. rumah itu besar sekali ya? rumah besar itu berwarna putih sehingga memberikan kesan mewah dan megah. Wacana Wacana adalah rangkaian kalimat bahkan paragraf yang mengungkapkan ide atau gagasan pikiran yang utuh. Wacana merupakan satuan terbesar dari bahasa yang dapat mengungkapkan seluruh gagasan penulisnya. Dalam kurikulum 2013 wacana disebut dengan istilah teks teks eksplanasi, teks berita, teks deskripsi, dsb. Namun beberapa ahli, terutama ahli sintaksis menolak penyamaan wacana dan teks dengan alasan bahwa wacana masih bersifat abstrak, sementara teks atau tulisan wujudnya telah konkret dapat dibaca/didengarkan. Referensi Dhanawaty, Satyawati, Widarsini, 2017. Pengantar linguistik umum. Denpasar Pustaka Larasan.
qgf8F. y2s1g4e44w.pages.dev/429y2s1g4e44w.pages.dev/29y2s1g4e44w.pages.dev/154y2s1g4e44w.pages.dev/383y2s1g4e44w.pages.dev/190y2s1g4e44w.pages.dev/261y2s1g4e44w.pages.dev/191y2s1g4e44w.pages.dev/79
satuan bahasa yang lebih luas dari kalimat adalah