Bandung - Teknologi digital, termasuk rekayasa kecerdasan buatan atau artificial intelligent AI, harus memenuhi prinsip hak asasi manusia HAM. Menurut Sinta Dewi, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran dengan keahlian Hukum Siber, aspek hukum terkait dengan kemampuan AI untuk menggunakan data personal sedemikain rupa. “Sehingga bisa merugikan privasi seseorang,” katanya di acara daring Satu Jam Berbincang Ilmu gelaran Unpad, Sabtu 10 Juni sepuluh tahun lalu, menurut Sinta, isu data privasi terkait dengan penggunaan data oleh pemerintah dan korporasi. Sekarang, tantangan privasi bertambah dari teknologi AI yang bisa mengakses sejumlah data pribadi. Adapun isu global mengenai AI sudah berlangsung sejak teknologi AI memungkinan komputer dan perangkat lunak yang dibuat dengan program, bisa berpikir seperti manusia hingga ada yang menyebut bisa melebihi kemampuan AI pada awalnya banyak digunakan oleh industri besar teknologi informasi. Beberapa manfaatnya, seperti konsultasi kesehatan lewat layanan chatbot, edukasi, dan menganalisa data. “Seperti untuk memperkirakan sebaran wabah Covid dan mencegah sebarannya,” ujar dia. Di berbagai negara, kata Sinta, pemerintah, parlemen, akademisi, kelompok masyarakat, bahkan pembuat aplikasi berbasis AI sendiri mendesak pengaturan lewat regulasi. Sementara ini, masih ada tarik-menarik pandangan soal hukum yang terkait teknologi digital. Amerika Serikat misalnya, lebih menyukai pembuatan standar, karena aturan yang ketat dinilai bisa membuat inovasi tidak Uni Eropa, menurut Sinta, ingin agar negara bisa mengintervensi hukum dan teknologi untuk melindungi masyarakat. Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi OECD yang ikut mengamati AI, pada 2019 telah membuat lima prinsip berbasis nilai untuk penggunaan AI, yaitu mendorong inklusif dan keberlanjutan pembangunan serta kesejahteraan. Kemudian berpusat pada nilai kemanusiaan. “Teknologi AI tidak boleh mengalahkan atau merugikan manusia,” kata Sinta. Iklan Prinsip lainnya adalah pengembang AI harus transparan. Sistem AI pun wajib berfungsi dengan cara yang kuat dan aman sepanjang masa pakainya sambil terus mengelola dan menilai potensi risikonya. “Korporasi itu nanti akan diminta pertanggungjawabannya kalau tidak memenuhi unsur-unsur tersebut,” ujar lima prinsip universal terkait privasi, menurutnya, terdiri dari pembatasan pengumpulan data pribadi, spesifikasi tujuan penggunaan data, kemudian ada pembatasan pemakaian data pribadi. Prinsip lainnya mengenai transparansi dan persetujuan dari pemilik data, serta ada akuntabiltas dan tata kelola penggunaan di Indonesia, Sinta mengusulkan pengaturan atau pembuatan standar AI secara sektoral. Alasannya karena untuk membuat regulasi yang komprehensif dinilai agak susah. Dari pengalamannya membantu pemerintah dalam menyusun Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik, perlu waktu delapan tahun hingga disahkan kemudian digugat ke Mahkamah Konstitusi oleh masyarakat. Adapun pembuatan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi memakan waktu 10 mengaku menghadapi ego sentris masing-masing kementerian yang begitu tinggi untuk menjadi pengawas. Selain itu di parlemen yang punya banyak partai politik, tahap penyusunannya juga dinilai lama. “Karena berbagai kepentingan di tingkat pemerintah kemudian di parlemen,” update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari di kanal Telegram “ Update”. Klik untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Manusiadan teknologi adalah dua kata yang tak bisa dipisahkan pada era modern pada saat ini. Kita tahu bahwa perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini, seakan-akan memudahkan dan memanjakan manusia dalam menjalankan aktivitas kehidupannya. Hubungan manusia dan teknologi ini bisa temui disetiap aktivitas yang kita lakukan, Manusia tak
Home prakarya Rekayasa teknologi diciptakan manusia dengan tujuan …. demi kegiatan yang lebih efektif dan efisien memperpanjang proses kegiatan manusiamempersulit usaha manusiamemperbanyak tahapan kegiatan manusiamempermudah mendapatkan barangPembahasanRekayasa teknologi diciptakan manusia dengan tujuan demi kegiatan yang lebih efektif dan AManusia menggunakan akalnya agar dapat hidup lebih mudah dan rekayasa teknologi yang dibuat oleh manusia yang bertujuan untuk membantu manusia dalam melakukan aktivitas pembuatan pesawat terbang, merupakan jawaban bagaimana bisa pergi ke berbagai tempat dengan lebih penggunaan robot di pabrik-pabrik anak, agar produksi lebih mahal dan dalam waktu yang sangat singkat. Oleh sebab itu tanaman rekayasa teknologi bertujuan untuk memudahkan manusia dengan cara membuat produk yang membantu efektifitas dan efisiensi. Terimakasih telah berkunjung ke Semoga membantu.
Kehidupanmanusia yang berkembang semakin maju dan membentuk peradaban yang menurut Alfin Toffler di dalam bukunya The Third Wave [William Morrow & Company New York, 1980] menjadi tiga gelombang peradaban manusia, yaitu gelombang pertama, yang juga disebut gelombang pembaharuan, manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian. Dengan itu
Jakarta - Dunia semakin miris ketika segala sesuatu dijadikan komoditas oleh manusia. Tentu sudah menjadi satu kepastian hal ini berkiblat pada sistem kapitalisme mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Ketika dahulu perkembangan teknologi sebagai upaya memudahkan aktivitas dalam pekerjaan berorientasi pada kebutuhan, tapi kini telah mengarah pada pemenuhan keinginan manusia. Inilah dampaknya ketika iptek juga menjadi kebutuhan dan keinginan adalah dua hal yang sama, namun sebenarnya keduanya sangatlah jauh berbeda. Kalau kebutuhan merupakan sesuatu yang mengikat atau bersifat harus, sebaliknya keinginan tidaklah sesuatu yang mengikat atau bisa dikatakan kehadiran suatu keinginan didasari hawa nafsu yang sifatnya berlebih. Dan saat ini, perkembangan teknologi telah menciptakan kebutuhan berdasarkan keinginan konsumen dengan tujuan Sebelumnya perlu untuk kita belajar dari sejarah perihal dampak dari perkembangan teknologi. Misalnya penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg pada tahun 1450 yang secara tidak langsung merupakan awal dari lahirnya agama Kristen Protestan. Dalam artikelnya yang berjudul Konsekuensi Perkembangan Teknologi Terhadap Komunikasi dan Sejarah Manusia pada 2020, Prof Henri Subiakto mengatakan bahwa penemuan mesin cetak telah berpengaruh terhadap Agama pada masa apa hubungannya mesin cetak dengan agama? Tentu pertanyaan ini langsung muncul di benak kita. Tanpa disadari, kita hari ini adalah bentukan dari perkembangan teknologi. Jauh sebelum mesin cetak ditemukan Gutenberg, buku dan alat tulis begitu sulit untuk didapat. Akibatnya apa? Bisa dibayangkan jika kita menulis sebuah buku, lalu mesin cetak tidak ada, maka hanya orang-orang tertentu sajalah yang dapat membaca buku ini terjadi pada Alkitab atau kitab suci agama Kristen yang dahulunya cuma bisa dibaca oleh para pemuka agama. Ketika mesin cetak ditemukan, kitab Injil dicetak dalam jumlah banyak disebarluaskan sehingga masyarakat tanpa terkecuali dapat membacanya. Otomatis hal ini akan berpengaruh kepada persepsi masyarakat, sebagaimana Martin Luther yang merasa resah melihat praktik pengampunan dosa melalui perantara para tadi terjadi karena setiap orang pasti memiliki interpretasi yang berbeda-beda terhadap suatu bacaan yang sama. Dan penemuan mesin cetak telah memfasilitasi setiap masyarakat untuk bisa membaca dan menginterpretasikan sendiri kitab Injil tersebut. Sama halnya dengan Islam yang memiliki banyak golongan, padahal sumber ajaran dari seluruh golongan tersebut sama yakni Al-Qur'an dan hadis. Maka jelaslah disini letak keterkaitan antara penemuan mesin cetak dan munculnya agama Kristen Protestan sebagai sebuah sejarah tadi menjadi pengantar untuk memberi gambaran bagi kita betapa besarnya dampak yang dapat dimunculkan oleh perkembangan teknologi. Bahkan perkembangan teknologi juga akan berdampak pada aspek biologis manusia. Sebagaimana di awal tadi telah disinggung bahwa perkembangan teknologi memiliki dampak yang luar biasa bagi kehidupan manusia. Ada tiga aspek nyata yang akan mengalami perkembangan secara beriringan yang dikenal dengan rekayasa atomik, rekayasa persepsi, dan rekayasa rekayasa atomik fisik; perkembangan teknologi dalam fase rekayasa atomik merupakan dalam bentuk alat sebagaimana mesin cetak yang dijelaskan tadi. Rekayasa atomik sendiri merupakan hakikat dari perkembangan teknologi yang kemudian mempengaruhi persepsi dan biologis rekayasa persepsi; ini bisa dikatakan sebagai konsekuensi dari munculnya sebuah alat baru. Hal ini sudah dijelaskan secara gamblang dalam cerita singkat sejarah mesin cetak yang mempelopori munculnya agama Kristen rekayasa biologis; pada aspek ini dampak perkembangan teknologi umumnya berada dalam sektor pangan. Misalnya kehadiran lab-grown food technology atau teknologi pangan yang dikembangkan di laboratorium. Contoh produk dari teknologi pangan ini cukup banyak kita temui di pasaran seperti yoghurt, keju, roti, dan lain sebagainya. Namun ada juga beberapa dampak lain seperti bayi tabung yang merupakan bioteknologi pada pembahasan awal bahwa teknologi telah menciptakan kebutuhan manusia. Sebelumnya perlu juga dipahami bahwa pada dasarnya kebutuhan adalah sesuatu yang ada dengan sendirinya. Dan perkembangan teknologi semestinya menjawab atau memenuhi kebutuhan tersebut. Telah jelaslah di mana letak disorientasi perkembangan teknologi hari contoh kebutuhan manusia yang diciptakan teknologi ialah perkembangan media sosial, misalnya aplikasi Tiktok ataupun aplikasi media sosial lainnya. Sebelum aplikasi tersebut ada apakah kita pernah merasa kekurangan terhadap hal tadi? Tentunya kita tidak merasa ada yang kurang, namun apabila saat ini media sosial musnah secara tiba-tiba sudah tentu kita akan mengalami kekacauan. Secara sederhana media sosial telah menjadi suatu kebutuhan, padahal pada awalnya media sosial hadir sebagai "orang asing" keinginan.Perkembangan media sosial tadi bukan pula sebuah kesalahan, karena konsep dasarnya juga merupakan kebutuhan, yakni sebagai sarana mempermudah komunikasi manusia. Lalu di mana letak kesalahannya? Letak kesalahannya berada pada kaca mata yang memandang dominan teknologi sebagai komoditas. Alhasil ketika orientasinya materi, platform media sosial tadi akan diisi berbagai konten yang memiliki peminat tinggi. Maka masalah kualitas ataupun nilai edukasi akan dinomorduakan; atau mungkin diabaikan demi uang?Pertanyaan tadi tidak akan saya jawab secara eksplisit, biarlah pembaca yang menilai sendiri. Yang jelas, fenomena ini tidak lain merupakan hasil rekayasa persepsi para penggunaan media sosial. Persepsi pengguna media sosial akan memperlihatkan kecenderungan keinginannya, yang kemudian berdasarkan keinginan tadilah konten-konten diproduksi. Pertanyaan terakhir apakah kita sadar bahwa kita telah digiring perkembangan teknologi dengan iming-iming kesenangan keinginan?Tentu jawabannya tidak bisa digeneralisasi iya atau tidak pada semua orang, maka kita sendirilah yang bisa menilai apakah kita digiring atau tidak. Jika memang kita berada dalam keadaan tidak sadar telah menikmati perkembangan teknologi berdasarkan keinginan, maka saat itu juga kita sudah dikendalikan perkembangan kita pada umumnya menggunakan teknologi dengan meletakkan keinginan sebagai alasan utama, saat itu juga kita akan masuk kembali ke dalam kendali perkembangan teknologi. Karena produk baru dalam perkembangan teknologi yang berorientasi pada kapitalisme tentu disesuaikan dengan kepentingan keinginan banyak orang. Jadilah kita konsumen yang kebutuhannya diciptakan bukan lagi dipenuhi sebagaimana Hafiz Al Habsy Kepala Bidang Riset dan Inovasi Lembaga As Institute mmu/mmu
PengertianRekayasa Perangkat Lunak, Tujuan, dan Contohnya. Rekayasa software atau perangkat lunak berasal dari dua kata, yakni rekayasa dan perangkat lunak. Rekayasa sendiri menurut bahasa berarti penerapan dari kaidah ilmu yang meliputi kegiatan pembuatan, perancangan, pengoperasian sehingga menghasilkan sistem yang lebih efisien dan ekonomis.
VisiMenjadi institusi penyelenggara pendidikan vokasi dan penelitian terapan program D4 Teknologi Rekayasa Pangan yang terkemuka di Asia tahun 2025 yang mampu menghasilkan sumber daya manusia dan teknologi yang unggul (handal) yang bermanfaat bagi pengembangan Teknologi Rekayasa Pangan di Indonesia yang berdaya saing tinggi dalam persaingan di dunia Teknologi Rekayasa Pangan terapan danUntukApa kita diciptakan. Sudah ratusan tahun manusia dinasehati agar menjadi diri sendiri atau be yourself . Namun, sampai saat ini istilah 'menemukan diri sendiri' masih saja menjadi misteri sehingga nasehat di atas hanya menjadi mimpi saja. Kalau saja kita bisa mengetahui siapa diri kita dan untuk apa kita diciptakan, maka disanalah Teknologidiciptakan manusia melalui penerapan (exercise) budidaya akalnya. Manusia harus mendayakan akal pikirannya dalam me-reka teknologi berdasarkan ratio (nalar) dan kemudian membuatnya, me-yasanya, menjadi suatu produk yang kongkrit. Jadi perlu penerapan rekayasa dalam menciptakan teknologi, dan sebaliknya teknologi kemudian akan membantu R7ArU.